topmetro.news – Warga Desa Ketapang Indah Kecamatan Singkil Utara yang mayoritas kaum ibu, melakukan aksi demo di depan Kantor Bupati Aceh Singkil. Para aksi demo tersebut juga membawa pohon pisang dan sawit sebagai bentuk protes.
Seperti kata oleh salah seorang peserta aksi Samsidar (48), yang mana ia menjelaskan kronologi perseteruan lahan ini sudah puluhan tahun.
“Kami awalnya warga masyarakat Desa Muara Pea (Sikorbo) tepian Sungai Soraya. Karena sering terdampak banjir kami disuruh pemerintah semasa Bapak Almarhum Makmur Syaputra menjadi Bupati, agar mau direlokasi ke daratan tepatnya ke Desa Ketapang Indah, dengan disediakan lahan pertanian untuk para warga yang mau direlokasi,” ucap Samsidar, Rabu (1/11/2021).
Saat itu mereka bersedia. Kemudian setelah di tempat relokasi, warga mulai membuka lahan tersebut setelah SKT mereka terima dari Pemkab Aceh Singkil.
“Namun setelah kami tanami dengan tanaman palawija, pihak Perusahaan PT Nafasindo yang dulu namanya PT Ubertraco mengklaim lahan tersebut milik mereka. Kemudian mencabuti tanaman kami,” katanya.
“Hal inilah yang kami tuntut. Agar lahan tersebut dikembalikan kepada kami. Karena jelas jelas itu milik kami dan bisa kami buktikan dengan Surat Keterangan Tanah,” tutur Samsidar lagi.
Samsidar melanjutkan, bahwa apabila tuntutan tersebut tidak diindahkan mereka akan mengambil alih lahan tersebut beserta kebun sawit yang ditanam pihak perusahaan.
Sampaikan ke Bupati
Sementara Sekda Aceh Singkil Drs Azmi MAP mewakili Bupati Aceh Singkil menerima langsung aspirasi dari masyarakat tersebut. Kemudian ia berjanjji akan menyampaikan hal itu kepada Bupati.
“Kami akan menyampaikan kepada Bupati mengenai aspirasi para aksi ini, sesuai dengan kewenangannya untuk memanggil para pihak. Agar hal ini bisa kita musyawarahkan,” kata Azmi.
“Mudah-mudahan Allah SWT memberikan jalan terbaik dan memudahkan jalan kita ini. Saya yakin Bapak Bupati pasti mendukung aspirasi masyarakat ini,” tutupnya.
reporter | Rusid Hidayat Berutu
